Tuesday, August 4, 2015

gunung cikuray...

Gunung Cikuray adalah salah satu gunung yang berada di daerah Garut, Jawa Barat. Gunung yang mudah diakses terutama dari ibu kota Jakarta karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, tapi walaupun tidak terlalu jauh untuk mencapai gunung ini akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit jika dibanding dengan mendaki gunung Gede-Pangrango, gunung Salak, gunung Halimun, bahkan ke gunung Ciremai.
Hal itu dikarenakan tidak ada angkutan umum yang bisa mengantar kita sampai di titik awal pendakian, kita harus mencarter mobil atau menggunakan jasa ojek yang tentunya membuat biaya perjalanan makin tinggi dibanding kalau ada trayek angkutan umum. Berbeda dengan gunung gede yang terdapat trayek angkutan umum sampai di Cibodas, sebagai titik awal pendakian gunung Gede dan Pangrango.

Untuk mencapai kota Garut dari Jakarta biasanya via terminal Kampung Rambutan atau via Lebak Bulus dengan jurusan terminal Guntur, Garut.
Dengan tarif Rp 52.000,- (bulan April 2015). Dan untuk yang berangkat lebih dari jam 11 malam sebaiknya menggunakan bus dari terminal Kampung Rambutan. Karena saat kami berangkat via Kampung Rambutan hampir jam 00.30 dini hari suasana disana masih sangat ramai.
(Untuk temen-temen dari daerah lain silahkan mencari informasi lagi tentang tranportasi menuju ke terminal Guntur)

Dari terminal Guntur biasanya perjalanan dilanjutkan dengan angkot 06 menuju Cilawu, dapat turun di Sukamulya atau Cigarungsang, lalu dapat dilanjutkan dengan jasa ojek untuk menuju Stasiun pemancar Rp.35.000/orang. Tapi berhubung perjalanan kami tepat saat long weekend (3-5 april) jadi diterminal Guntur sudah banyak berjejer mobil bak dan angkot dengan tujuan langsung ke pemancar, tarifnya pun sudah dipatok Rp 45.000/orang, karena saat itu memang banyak sekali pendaki yang baru tiba di terminal Guntur dengan tujuan rata-rata gunung Cikuray dan Papandayan. Jadi secara otomatis gak ada acara tawar menawar lagi masalah tarif, jika tidak mau mobil akan segera dipenuhi oleh pendaki lain. Dan juga jika dibandingkan naik angkot 06 dan dilanjut naik ojek biayanya pun akan beda tipis. Jadi mau tidak mau naik mobil carter inilah satu-satunya pilihan terbaik.

Perjalanan dari terminal Guntur ke stasiun pemancar memakan waktu kurang lebih 1 jam 10 menit. Stasiun pemancar ini adalah sebuah lokasi ditengah-tengah perkebunan teh yang berdiri menara-menara pemancar dari berbagai stasiun televisi, karena disini mungkin dianggap letaknya yang sangat strategis.
Tapi di tengah perjalanan menuju pemancar saat memasuki perkebunan teh kita akan bertemu pos perkebunan, di situ kita di suruh mengisi buku tamu dan dikenakan biaya Rp. 10.000/orang.

Dengan biaya Rp 10.000,- sebagai restribusi suatu pendakian gunung memang tergolong standar, tapi kalau dilihat dari fasilitas yang ada terasa sangat memberatkan, karena biasanya dengan membayar biaya restribusi para pendaki akan mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan, seperti basecamp yang luas dan nyaman untuk beristirahat ataupun tidur, fasilitas kamar mandi dan toilet gratis, persediaan air bersih, fasilitas listrik untuk charger hape, DLL. Tapi di pendakian gunung Cikuray ini tidak terdapat basecamp yang memadai itupun setelah pendataan para pendaki disuruh mengisi kotak seikhlasnya.
(Maaf ini hanya sebagai referensi dan perbandingan)

Setelah sampai di stasiun pemancar, kita bisa istirahat sejenak sambil menikmati pemandangan perkebuanan teh yang cukup indah dan sejuk. Disini juga kita bisa mengambil persediaan air karena sepanjang jalur pendakian nanti tidak terdapat mata air. Disini juga tersedia toilet umum tapi saat kita masuk mau sekedar mengambil air bersih atau ke kamar mandi kita dikenakan biaya Rp 3.000,- tarif yang lumayan tinggi jika dibanding dengan pendakian ke gunung lain yang untuk mengambil air biasanya gratis tisss...
Tapi menurut informasi, jika pendaki tiba di pemancar pada malam hari, pintu menuju pengambilan air atau toilet tidak ada penjaganya.

Dari stasiun pemancar perjalanan dilanjutkan dengan treking melewati punggungan kebun teh, setelah melewati satu punggungan kita akan bertemu pos pendataan pendaki atau sering disebut basecamp, kita diwajibkan mengisi buku tamu lagi dan diwajibkan mengisi kotak seikhlasnya, lagi-lagi kita harus merogoh kantong, kali ini dana dimaksudkan untuk kebersihan oleh warga setempat.

Setelah dari pos ini perjalanan dilanjutkan menanjak mengikuti punggungan, kondisi jalan gersang, jika musim penghujan akan licin dan jika kemarau mungkin akan sangat berdebu. Tapi dari sini pemandangan sangat jelas, di atas akan terlihat punggungan yang mengarah ke puncak dan dibawah nampak perkebunan teh yang hijau dan di tengahnya terdapat stasiun pemancar.
Dari batas kebun teh ke pintu rimba memakan waktu sekitar 15 menit.

penampakan sedikit sebelum masuk ke hutan...

hati-hati dan waspada guys...

Perjalanan dari pemancar ke pos 1 memakan waktu sekitar 50 menit, dan dari pos 1 ke pos 2 memakan waktu kurang lebih satu jam. Di pos 2 terdapat selter yang muat sekitar 3 tenda. Perjalanan dari pos 2 ke pos 3 kita akan menghadapi medan yang makin curam dan sempit, karena jalurnya diatas punggungan tipis.

beristirahat sejenak...

Rata-rata jalur pendakian ke puncak medannya sangat curam, bahkan saking terjalnya jalur, untuk mencari tempat untuk istirahat dan tidur sejenak saja sangat susah, tapi akhirnya kami menemukan tempat yg bisa untuk menggelar jas hujan sebagai alas tidur dan meluruskan kaki.

sedikit penampakan...

Setelah istirahat lebih 10 menit perjalanan dilanjutkan menuju pos 3, dari pos 2 ke pos 3 memakan waktu 1 jam 30 menit.

Dari pos 3 perjalanan dilanjutkan mendaki ke pos 4 dengan medan yang masih curam tapi masih ada beberapa titik yang landai, perjalanan sampai pos 4 memakan waktu sekitar 35 menit.

Dari Pos 4 Perjalanan dilanjutkan terus mendaki menuju Pos 5 membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan kemiringan yang lebih terjal seperti Pos 3 menuju Pos 4,

trek cikuray yang menantang...

saking lelah dan harus beristirahat guys

Dari pos 5 ke dilanjutkan ke pos 6 dengan jarak yang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 40 menit kita akan sampai di pos 6. Dari pos ini kita dapat melihat lereng ke puncak dengan jelas dengan hutan yang masih sangat menutup lebat.

Dari pos 6 ke perjalanan dilanjutkan tetap menyusuri jalur punggungan yang sama, dengan medan yang terus menanjak, bahkan kita harus berpegangan akar-akar pepohonan. Perjalanan ke pos 7 memakan waktu sekitar 35 menit.

Di pos 7 ini tidak ada shelter sama sekali hanya pohon besar yang di tempel plang bertuliskan pos 7. Untuk membuka tenda kita harus melanjutkan perjalanan lagi sekitar 10 menit menanjak, mungkin juga ini yang disebut pos bayangan. Disini terdapat selter yang cukup luas yang bisa menampung sampai belasan tenda. Dan disepanjang jalur ke puncak juga terdapat shelter-shelter kecil yg juga bisa mendirikan tenda, bahkan di puncak juga bisa untuk mendirikan tenda.

Dan disini pula tempat paling strategis untuk bertenda karena hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 menit ke puncak.
Bahkan dari shelter ini ke puncak terdapat shelter-shelter kecil yang bisa untuk mendirikan satu sampai dua tenda.

Dan kami memutuskan mendirikan tenda di area yang tidak jauh dari puncak tapi di area yang masih terdapat banyak pohon-pohon besar, agar terhindar dari terpaan angin yang dingin.

tenda yang menampung saya dan temen2 saya...

masak setelah mendirikan tenda...

tempat kami mendirikan tenda sangat strategis, selain aman dari angin dan terik matahari, juga sangat dekat dengan puncak mungkin hanya butuh beberapa langkah mendaki kurang lebih 3 menit sampai puncak.

Jika dihitung total, perjalan dari pos pemancar  dimulai pukul 09.00wib dan tiba di tempat kami mendirikan tenda, pukul 14.00wib semua memakan waktu sekitar -+ 5 jam, tapi dari total waktu tersebut di setiap pos kami pasti istirahat minimal 10 menit, seusai tanjakan tajam kami juga pasti istirahat (maklum pendaki manula :D) Apalagi di sepanjang perjalanan dari pos 3 selalu nanjak yang menjadikan perjalanan makin lambat.
Jadi bisa dikira-kira sendiri estimasi waktunya jika hendak mendaki ke gunung Cikuray.

Setelah hari mulai gelap tenda kami telah berdiri dan menu makanan telah selesai dimasak. Setelah mengisi perut dan ngobrol-ngobrol santai dan dilanjutkan istirahat.
Setelah pukul 05.10wib alarm berbunyi dan kamipun bergegas menuju puncak untuk mengejar sunrise.

sunrise di pagi hari...

lautan awan yang tebal...

Di puncak pemandangan sungguh sangat menakjubkan, setelah berjibaku dengan jalur yang terjal dan sangat melelahkan, apalagi sepanjang jalan pandangan tertutup rimbunnya hutan, membuat kita surprise saat tiba di Puncak, seperti halnya seseorang yang ditutup kedua matanya sekian lama dan tiba-tiba setelah dibuka dihadapannya telah terpampang lukisan yang sangat indah...

Di puncak kita disuguhkan pemandangan dengan deretan pegunungan yg sangat indah yang diselimuti kabut tipis, diantaranya gunung Papandayan disebelah barat, gunung Guntur di sebelah utara, dan deretan gunung galunggung dan pegunungan Telaga Bodas disebelah timur laut.

silhoutte di pagi hari

dengan latar lautan awan yang indah...

Tepat di puncak Cikuray terdapat bangunan permanen. Yang mungkin difungsikan sebagai tempat berteduh bagi para pendaki yang tidak membawa tenda. Bangunan itu sangat kokoh dengan ukuran kurang lebih 3x3 meter, dengan atap beton sehingga banyak pendaki yang nekat memanjat ke atapnya.

Tapi saat melihat bangunan tersebut saya sendiri sangat heran, gak biasanya ada bangunan tepat dipuncak gunung. Yang membuat seakan menjadi canggung dan mengganggu pemandangan. Sangat mengurangi keeksotisan sebuah puncak gunung, karena biasanya puncak gunung ditandai dengan tugu atau sekedar gundukan batu atau plang/plat bertuliskan "puncak".

Dan karena bangunan tersebut suasana puncaknya menjadi pudar alias kurang greget.
Saat kami sampai di puncak Cikuray suasanya jadi tak seperti dipuncak gunung pada umumnya, para pendaki banyak yang naik ke atap bangunan tersebut.
Untuk view pun jadi terhalang dan kurang luas sudut pandangnya.
Tapi apapun itu, tujuan pembanguan gedung itu tentu baik, yaitu untuk berlindung para pendaki dari udara dingin di puncak. Dan saya sendiri sempat memanfaatkan bangunan tersebut saat mendadak turun hujan.
Tapi sekali lagi yang terbesit dalam benak saya adalah alangkah baiknya jika banguan tersebut tidak didirikan tepat dipuncak Cikuray  minimal kebawah dikitlah... heheheee... :D

Oiya untuk perjalanan turun dibutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Dan dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra karena perjalanan turun akan lebih sulit dan menyita konsentrasi.

====================================

Kesimpulan pendakian gunung Cikuray:
* keadaan hutan yang masih alami dan terjaga, dari awal pendakian (batas pintu rimba) sampai ke puncak Cikuray, hutan masih sangat lebat dan jarang sinar matahari menembus ke bawah. Jadi tidak perlu membawa sunblock atau lotion penangkal sinar ultraviolet. Tapi jangan sekali-kali merusak hutan dengan membuat jalur baru.
* biaya perjalanan yang lebih besar dari pada ke gunung lain dengan estimasi jarak yang sama. Karena tidak ada angkutan umum yang menuju ke titik awal pendakian (harus carter mobil atau ojek) dan juga adanya biaya tambahan seperti uang masuk kamar mandi di pemancar, pungutan seikhlasnya di basecamp dan tiket masuk yang relatif mahal. Jadi harus persiapkan uang saku yang lebih.
* medan pendakian yang curam dan terjal sangat menguras energi, dibutuhkan persiapan fisik yang cukup. Dan jangan lupa memakai sepatu trecking.
* sampah yang berserakan dimana-mana dan anehnya banyak pendaki yang memasukan air urinnya kedalam botol, entah itu mitos dilarang kencing sembarangan atau males keluar tenda atau memang banyak pendaki yang jorok. Sehingga banyak botol-botol berisi air kencing berserakan dimana-mana. Ini sangat aneh dan sangat mengganggu, karena air itu sampai kapanpun tidak akan meresap atau teruraikan. Dan para team bersih gunung pun pasti akan enggan untuk memungut botol tersebut.
Dan terpaksa saya dan teman-teman berinisiatif untuk menumpahkan isi-isi botol tersebut.
Jadi bagi pendaki yang ingin kencing, kencinglah sewajarnya jangan mengotori hutan dengan botol-botol kalian. Dan untuk semua pendaki diharap membawa kantong sampah untuk membawa turun kembali sampah non organiknya.
* jalur pendakian yang cukup jelas dan satu punggungan, jadi untuk mendaki dihari-hari sepi pun jangan kuatir tersesat. Asal selalu mengikuti jalur yang sudah ada. Jangan menerobos hutan untuk potong jalur.
* tidak ada sumber mata air di sepanjang jalur pendakian, jadi para pendaki harus membawa air sepenuhnya dari stasiun pemancar. Minimal 8 liter/orang  atau kalau musim penghujan bawa payung atau plastik bersih untuk menampung air hujan.
* untuk suhu masih tergolong tidak terlalu dingin karena hutannya yang masih rapat jika dibanding gunun-gunung lain yang lebih tinggi dan gersang. Tapi tetap kita harus membawa jaket tebal dan sleeping bag.
* untuk tempat paling strategis mendirikan tenda adalah dari pos 7 sampai puncak, tapi sebisa mungkin hindari mendirikan tenda di puncak, karena selain udaranya yang sangat dingin dan kalo siangpun akan terpapar sinar matahari, juga sangat mengganggu pendaki lain yang hendak berfoto-foto, melakukan selebrasi atau sekedar berkeliling menikmati suasana puncak gunung.

Sekian dulu ulasan kami tentang pendakian gunung Cikuray, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya para pendaki gunung.

Jadilah pendaki yang santun, beretika dan peduli...!!!
Salam rimba, salam lestari....!!!



to be continue...
Frendy-GRUPPALA

hey you...,yes-you!!! glad to meet her again!!!

tuesday,28 april 2015

17:01 : i dont know why that day i text her,feeling akward at the first cause we havent text each other for a long time,neither meet up,may be almost 2 years that we havent touch up...

her...
the girl that im talking to is my ex,i meet her since she was a secondary student,that time she looks cute and adorable but at her age she might be same as the other secondary student who love to hangout and try some new things...

i meet her at a religius event that held on megamendung,puncak
u know how we meet? but before that,let me tell u that we both live in another place,she was born and live in jakarta, and i just live in a small island called batam island.

i was accidentally meet her when i go to my brothers camps,we called it camp cause we are seperately cause of our grade,so i went to his room and found out that she was inside that camp too,we talk to each other and being smooth in our conversation,but its a long time ago,if i dont get wrong,its already 6 or 7 years ago,
can u guys imagine that already past so long but i keep touch up with her? 

thats HER...the girl that i talked about

as long as we both know each other deeper and we have some teenage relations,but it dont took so long and we break up with no reason...

as time goes so fast,we both grow into a mature teenage and i have my own way either with her,i have a girl friend and so do she...
but the story is too long if i just tell ur guys from step to step

back to reality...
that i already talk bout that i text her from 28 april,we get instantly text each other for some period of time and she become a differently girl with his mature grow so much in her mind and attitude,proud to know that she always make her assignment cause of she study some Design Interior with so many busy project,and doing that assignment with her own way like HANGOUT.

in the middle of june,i make some trip go over the east of java to explore their nature and culture for a month i think,and i make my last destination in bali before fly back to jakarta,the place that i have study my bachelor degree of law for almost 4 years,

as long as we text each other,so i say that i will be at bali for at least a week to enjoy my day and time,but suddenly i was shock that she already plan to bali to fill her holiday too,and we decided to meet up after she back from lombok.that she and her friend plan for it.

day by day before the date that we arrange for meet up,my friend has an urgent problem that must be solve,friend of mine that being to the trip that i make,so i make a decision that if i wanna meet up with her,i must stay in bali till the day she back from lombok,so i already prepare for being alone in here bali...

but at the last day my one of my friend decided to be my company to meet up with my-EX and fly back to jakarta together.glad and apreciate it,Thank you jimmy...

and the day that i wait for truely come at 12 july 2015,cause we already talk that at 12 july meet up and 13 july i will be fly back to jakarta.

we decided to meet up at legian-kuta,but have some prob with the destination so she will meet me in bounty after she had a dinner and go to krisna to buy some souvenir...

i wait for her at bounty for a couple hour and finally she come with her friend...
we talk a lot and maybe as an EX that havent meet for a long period,we get to deep to take a bothfie hahaha bothfie (couple selfie) 

happy time with her...

just ignore the left side of me...

and the time to end up,she have to go back to her hotel and  have a rest and that the story i meet her at bali,but u will see the next story and wish to be perfectly at time guys...

MEMORIES :
playing tornado at 2009
the one that she afrraid of,and see her face...

thats all guys,hope to make the next story with  long and happy story...
thank for viewing...

regard...
author F





Friday, July 17, 2015

weekdays at tangkuban perahu!!

Bandung i come!! ops WE come...

rabu,3 desember 2014

akhirnya selama perkuliahan kita mendapatkan jatah libur yang tidak mainstream alias weekend,maka kita  (gue,theo,vincent dan pandji) sepakat untuk melakukan liburan ke bandung

bandung adalah destinasi terdekat kedua setelah puncak atau bogor,karna kita semua berdominasi di jakarta,dan akhirnya kita pun menentukan tanggal 3 desember dan berencana liburan di bandung sampai dengan tanggal 5 desember

here we are...
dpn : gue dan theo-tgh : vincent dan blkg : pandji)

kita berangkat saat waktu menunjukkan pukul 12 malem karena biasanya jam segitu para pengguna jalan raya semakin sedikit,dan kita berangkat dari tanjung duren alias kos gue sebagai basecampnya

tidak terasa selama perjalanan perut pun mengeluarkan suara khasnya,dan akhirnya kita sepakat untuk berhenti di rest area untuk mengisi perut sebelum di lanjutkan ke bandung.

narsis sebelum makan di kfc rest area

hasil akhir dari makanan kita... :))

dan setelah selesai makan,kita pun melanjutkan perjalanan ke arah bandung,selama perjalanan kita ngobrol ngalur ngidul,dan as u know,gue baru pertama kali mendengar bahwa jika ingin memegang boops tanpa bayar,maka tinggal buka jendela mobil dan mengeluarkan tangan dengan jurus memeras angin!!! what??

thats skill di dapet dari temen gue,namanya theo,FYI : he's the father of meremes B**ps gratis,hahaha tidak terassa perjalanan pun mendekati tujuan karena kita lewati dengan ngobrol dan candaan yang fix bakal mempersingkat waktu walaupun perjalanan sebenarnya lama.

tepat pukul 3 lewat berapa pastinya gue lupa,kita tiba di pintu tol pasteur thats mean kita sudah mencapai bandung...

sesampai di bandung,first of all,kita semua yang ternyata bisa juga merasakan capeknya perjalanan memutuskan untuk mencari hotel untuk tempat menginap,dan setelah melihat google dan refrensi yang ada di dalemnya,kita sepakat untuk menyambangi hotel casa d ladera di daerah lembang atau lebih tepatnya jalan setiabudi

sedikit penampakan hotelnya...

hotel casa d'ladera mungkin hanya berbobot bintang 2-3 tetapi pelayanan dan fasilitas nya bisa di acungi dua jempol,karena harga nya relatif murah Rp 200.000/malam

kita memesan 2 kamar dengan type twin bed per kamar yang dilengkapi dengan wifi,hot water,ac dan tv pastinya,hahaha...

setelah berisitrahat sejenak,ternyata bukan sejenak melainkan kesiangan,maka renca pertama kita adalah mengunjungi objek wisata tangkuban perahu yang kurang lebih ke arah lembang dari jl setiabudi tidak begitu jauh.

kita yang mengendarai mobil memerlukan kurang lebih 1 jam untuk menggapai objek wisata tangkuban perahu,lembang,bandung.

sesampai di pintu masuk objek wisata gunung tangkuban perahu,kita harus membayar tiket masuk dan biaya kendaraan yang kita bawa (biaya di bawah)

dan begitu membayar kita langsung tancap gas... soalnya langit terlihat mendung dan takut kalu hujan atau kabut yang tebal dattang menyelimuti kawah maka objek foto pun semakin sedikit

ki-ka : pandji dan gue

ki-ka : theo dan vincent

Gunung Tangkuban Perahu merupakan sebuah gunung aktif di Bandung Utara, tepatnya di Cikole,Lembang, atau sekitar 20 km dari pusat kota Bandung. Letusan terakhir gunung ini tercatat pada tahun 2013 namun meski begitu, gunung ini masih relatif aman untuk dikunjungi.
Beberapa tanda aktifnya gunung ini adalah adanya gas belerang dan juga sumber air panas yang mengalir di kaki gunung, misalnya di Ciater. Jika berkunjung ke gunung ini, Anda sangat disarankan membawa masker penutup mulut untuk menghindari bau gas belerang yang tajam.

Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian 2.084 di atas permukaan laut atau sekitar 6.873 kaki. Suhu di gunung ini adalah 17 derajat Celcius pada siang hari dan dapat mencapai 2 derajat Celcius pada malam hari. Karena suhunya yang dingin, pada saat berkunjung ke tempat wisata ini jangan lupa untuk membawa sweater dan jaket Anda.

Tak seperti gunung berapi lainnya, puncak Gunung Tangkuban Perahu ini berbentuk memanjang dan mirip sebuah perahu yang terbalik. Pada lereng gunung juga terdapat hamparan perkebunan teh yang membuat Anda ingin berlama-lama menikmati keindahannya.

Tempat wisata yang satu ini juga seringkali dijadikan lokasi pemotretan untuk foto prewedding, iklan komersil dan juga pengambilan gambar untuk film.

Jika Anda belum puas menikmati keindahan Gunung Tangkuban Perahu dalam satu hari, Anda juga bisa bermalam dan melanjutkan keesokan harinya. Di sekitar gunung ini banyak terdapat hotel yang bisa Anda gunakan untuk menginap, mulai dari yang mengenakan tarif terjangkau sampai hotel mahal dengan kualitas pelayanan terbaik.

oke,saatnya beberapa penampakan dalam objek wisata gunung tangkuban perahu...
narsis ria...

superman in action...

coba perhatikan yang mana iblis dan yang mana malaikatnya?

dan back to the story again,dan sebenernya dari Letusan gunung yang terjadi menyebabkan munculnya kawah-kawah di sekitar gunung ini. Dari beberapa kawah yang dimiliki, ada tiga kawah yang paling terkenal di Gunung Tangkuban Perahu antara lain: Kawah Upas, Kawah Domas, dan Kawah Ratu

kawah ratu

Kawah Ratu merupakan kawah terbesar dari ketiga kawah yang paling terkenal di Gunung Tangkuban Perahu. Untuk menuju ke kawah ini, Anda bisa menggunakan mobil pribadi maupun mobil sewaan di lokasi yang akan mengantarkan Anda sampai ke Kawah Ratu. Jalan menuju ke kawah tidaklah sulit, sehingga banyak wisatawan yang datang.

Kawah Ratu dapat dilihat dari dataran yang lebih tinggi dengan pagar pembatas dari kayu untuk keselamatan wisatawan. Pemandangan yang cantik bisa Anda saksikan di sini. Tanah di sekitar kawah umumnya berwarna putih dengan batu-batu berwarna kekuningan karena kandungan belerang. Selain itu juga Anda bisa melihat asap yang mengepul dari kawah.
Di sekitar lokasi terdapat banyak toko kecil yang menjual berbagai suvenir seperti topi, syal, sarung tangan, masker dan juga berbagai kerajinan dari kayu. Tak hanya suvenir, ada juga warung makan yang menjual mie rebus dan teh hangat atau ketan bakar yang merupakan makanan khas Lembang.
Untuk berkeliling, selain dengan berjalan kaki, Anda juga bisa menunggang kuda.
Image result for kawah ratu
kawah ratu
kawah upas
Kawah Upas berada di sebelah Kawah Ratu. Untuk mencapainya, Anda harus melalui jalan terjal dan berpasir. Mungkin hal ini yang membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini lebih sedikit bila dibandingkan dengan Kawah Ratu. Selain itu, Kawah Upas juga lebih kecil dan lebih dangkal.
Image result for kawah upas
kawah upas
kawah domas
Kawah Domas berada di dataran yang lebih rendah dari Kawah Ratu. Tidak seperti di Kawah Ratu yang hanya diperbolehkan melihat dari kejauhan dan dibatasi pagar kayu, di Kawah Domas, Anda bisa melihat lebih dekat. Bahkan Anda juga bisa melakukan pengujian panasnya kawah dengan merebus telur di sini. 
Jika Anda ingin mengunjungi Kawah Domas di atas jam empat sore, maka Anda harus menyewa seorang pemandu demi alasan keselamatan.
Selain tiga kawah tersebut, ada lagi yang menarik dari Gunung Tangkuban Perahu, yaitu Pohon Manarasa. Pohon yang banyak tumbuh di sekitar tempat wisata ini mempunyai daun berwarna merah dan jika dimakan rasanya mirip dengan daun jambu. Menurut warga sekitar, daun pohon ini bisa mengobati diare. Uniknya, mereka juga percaya bahwa daun ini juga bisa membuat awet muda. Dayang Sumbi dipercaya selalu makan daun ini, sehingga ia tetap cantik dan awet muda.
Image result for kawah domas
kawah domas
seputar tangkuban perahu yang dapat saya bahas dalam blog ini,lebih dan kurangnya mohon di tambahkan dan dikoreksi sendiri,but i feel that its a best spot to have a holiday there and hope u guys like it...

Harga tiket masuk

Untuk dapat memasuki kawasan wisata alam ini, Anda harus membayar tiket masuk.
Wisatawan domestik:
  • Tiket masuk: Rp 13.000
  • Parkir motor: Rp 5.000
  • Parkir mobil: Rp 10.000
  • Parkir bus: Rp 20.000
Wisatawan asing:
  • Tiket masuk: Rp 50.000
  • Parkir motor: Rp 7.000
  • Parkir mobil: Rp 15.000
  • Parkir bus: Rp 25.000
to be continue...

salam,
Frendy (Backpacker-GRUPPALA)